Thursday 25 January 2007

Spirit Komunikasi Sosial

Gereja adalah Komunikasi[1]

1).KABAR GEMBIRA YESUS KRISTUS merupakan INTI KOMUNIKASI KRISTEN. Mendengarkannya dan menghayatinya serta menjadi saksinya merupakan panggilan asasi dari semua orang Kristen serta gereja-gereja mereka. Kita dapat mengatakan bahwa orang-orang Kristen adalah mereka yang BERKOMUNIKASI dengan Tuhan dan dengan orang lain dengan cara yang sama seperti Yesus Kristus berkomunikasi dengan mereka (Enam Asas Penuntun Komunikasi Kristen)

2).Apabila, karena salahnya sendiri, manusia menjauhkan diri dari Penciptanya, maka kekacauan timbul....Allah sendirilah yang pertama-tama bergerak untuk mengadakan KONTAK dengan umat manusia pada awal mua sejarah penyelamatan. Dan tatkala tiba saatnya, ia mengomunikasikan dirinya sendiri kepada manusia dan “Sabda menjadi daging.”

3).Gereja Katolik didirikan oleh Kristus Tuhan untuk membawa keselamatan kepada semua manusia. Karena itu ia didesak dengan sangat untuk menginjil, dan menganggap bagian dari tugasnya, untuk mewartakan berita keselamatan juga melalui alat-alat komunikasi sosial dan untuk mengajar manusia mengenai penggunaannya yang tepat. (Pendahuluan no.3 dari Inter Mirifica)


4).Selain berada di dunia Kristus menyatakan diriNya sebagai KOMUNIKATOR SEMPURNA, yang melalui “penjelmaanNya”, Ia nyata-nyata mempersamakan dirinya dengan mereka yang akan menerima komunikasinya dan Ia pun memberikan pesannya bukan hanya dengan kata-kata melainkan dengan seluruh cara hidupnya. (Communio et Progressio, 11)

5).PERSATUAN dan KEMAJUAN manusia yang hidup di dalam masyarakat: Inilah TUJUAN UTAMA KOMUNIKASI SOSIAL dan semua alat yang dipergunakannya...(CP, 1)...ATAU...Dalam Iman Kristen, PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN manusia merupakan TUJUAN-TUJUAN UTAMA SEMUA KOMUNIKASI dan ini pun bersumber dan bercontoh pada misteri pusat persatuan yang kekal antara Bapa, Putera, dan Roh Kudus yang bersama-sama menghayati kehidupan ilahi yang tungal (CP, 8)

6).Komunikasi Sosial cenderung untuk MENPERGANDA KONTAK-KONTAK DI DALAM MASYARAKAT dan untuk MEMPERDALAM KESADARAN SOSIAL (CP, 8)

7).Komunikasi Sosial mendukung DIALOG DI DALAM GEREJA (Gereja suatu badan yang hidup...sikap memberi dan menerima di antara anggotanya. Tanpa hal itu, Gereja tidak bisa maju dalam pikiran dan tindakannya, CP, 115)

8).Komunikasi Sosial mendukung DIALOG GEREJA dan DUNIA (CP, 122-125)


Mengapa KOMUNIKASI SOSIAL?


1.Manusia modern tidak dapat berkerja tanpa informasi yang lengkap, konsisten, cermat, dan benar. Tanpa informasi, ia tidak dapat memahami dunia, tempat ia hidup, yang terus berubah atau juga tidak dapat menyesuaikan dirinya dengan situasi nyata. (CP, 34)

2.Hak atas informasi itu bukan hanya merupakan suatu hak prerogatif individu, melainkan juga suatu hak yang hakiki bagi kepentingan umum. (CP,34)

3.Kebebasan berkomunikasi ini juga menuntut agar individu-individu dan kelompok-kelompok harus bebas untuk mencari dan menyebarluaskan informasi (CP, 47)

4.Oleh karena manusia itu kodratnya bersifat sosial, maka ia pun merasa perlu untuk mengungkapkan dirinya secara leluasa dan membandingkan pandangan-pandangannya dengan pandangan-pandangan orang lain.

5.Komunikasi Sosial mendukung pendidikan, kebudayaan (CP, 48-53)

6.Merenggut seseorang dari komunikasi atau dari sarana-sarana komunikasi, merupakan suatu pelanggaran besar terhadap perkembangan manusia. (WACC, Enam Asas Komunikasi Kristen)

7.DEMOKRATISASI KOMUNIKASI timbul dari kenyataan adanya tanggung jawab bersama dalam perutusan Gereja. Hal itu secara efektif menjamin adanya kaum awam secara penuh dan dewasa dalam kerasulan Gereja, yang mencakup bertumbuhnya pendapat umum. (Kaum Awam & Kerasulan Media, hlm. 28)

8.Komunikasi Sosial BERPERAN PEMBELAAN. (Gereja menjalankan pelayanan media pastoralnya guna memenuhi PANGGILAN KENABIANNYA untuk membebaskan manusia. Di mana orang tidak dapat mengemukakan pendapatnya secara bebas, Gereja harus lebih menjadi SUARA ORANG-ORANG yang dirampas haknya, meskipun disertai bahaya yang diakibatkanya (Puebla, 1094)

Pelaku Komunikasi

1.Para komunikator harus menyampaikan berita-berita yang cepat, lengkap, dan dapat dimengerti (CP, 38)

2.Dalam bentuknya yang beraneka ragam, pelayanan komunikasi adalah tanggung jawab khusus kaum awam....Tantangan komunikasi yang tidak kecil bagi Gereja-gereja Asia adalah soal MEMPERCAYAI KAUM AWAM DALAM MEDIA... (Kaum Awam dan Kerasulan Media, hlm.16)

3.Perlu adanya PELATIHAN dalam penggunaan alat-alat komunikasi (bdk. CP Bab II poin 64-72)
4. Para PENERIMA memerlukan beberapa LATIHAN DASAR apabila mereka hendak memanfaatkan sepenuh-penuhnya apa yang dapat diberikan oleh alat-alat komunikasi sosial itu.(CP, 65)
5.Sungguh tidak pernah terlalu pagi untuk memulai menanamkan dalam diri ANAK-ANAK selera SENI, BAKAT KRITIS yang halus dan rasa TANGGUNG JAWAB pribadi yang berdasar pada moralitas yang sehat. (CP, 67)
6.Sungguh bermanfaat bagi para pendidik untuk mencatat beberapa siaran, film, dan penerbitan-penerbitan yang paling menarik bagi KAUM MUDA...Kemudian dapatlah mereka MENDISKUSIKANNYA bersama-sama dan ini membantu mengembangkan KEMAMPUAN-KEMAMPUAN KRITIS anak-anak. (CP, 68)
KEWAJIBAN aktif umat Katolik di dalam berbagai bidang alat-alat komunikasi sosial. Misalnya: PERS KATOLIK, FILM, RADIO DAN TELEVISI, TEATER. (CP, 135-161)
Perlunya PENDIDIKAN MEDIA (Kaum Awam dan Kerasulan Media, hlm.18-22)

Piranti Komunikasi

1.Melalui media modern, Gereja memperoleh kemungkinan-kemungkinan pewartaan Injil yang lebih besar daripada di zaman-zaman sebelumnya.

2.Saluran-saluran komunikasi sosial, sekali pun dialamatkan kepada individu-individu, mencapai dan memengaruhi seluruh masyarakat. (CP, 6)

3.Alat-alat ini sebenarnya diperuntukkan membangun hubungan-hubungan baru dan membentuk suatu bahasa yang memungkinkan manusia mengenal dirinya lebih baik dan mengerti satu sama lain dengan mudah.

4.Untuk dapat bertahan dan berkembang, alat-alat komunikasi sosial menuntut adanya backing keuangan yang dapat diandalkan.

5. PERS KATOLIK, FILM, RADIO DAN TELEVISI, TEATER (CP, 135-161)

Pembiayaan Komunikasi

1.Jika kita bersungguh-sungguh dalam hal pastoral media, kita mesti secara nyata bersedia untuk membiayainya. Soal itu tidak dapat diandalkan pada faktor kebetulan saja. (Kaum Awam & Kerasulan Media, hlm. 33)

2.Komunikasi TIDAK BOLEH dibiarkan berlangsung terus sambil BERGANTUNG SEMATA-MATA PADA SEDIKIT UANG yang dapat disisihkan Gereja, sesudah semua keperluan lainnya dipenuhi. Sebaliknya, KOMUNIKASI HARUS MEMEROLEH TEMPAT YANG TINGGI dalam prioritas-prioritas kita, pada saat kita mempersiapkan anggaran keuangan. (Kaum Awam & Kerasulan Media, hlm. 33)

3.Sesuai dengan ASAS TANGGUNG JAWAB BERSAMA dalam misi Gereja, maka seluruh masyarakat Kristen bertugas untuk menunjang KERASULAN MEDIA. (bdk. CP, 133)

4.Harus ditambahkan, bahwa meskipun seringkali dikira bahwa membiayai pelayanan komunikasi Gereja akan memakan biaya yang besar (bdk.Publa, 1093), tidak selamanya harus demikian. Sesungguhnya, adalah salah satu keuntungan komunikasi alternatif, bahwa konsep itu justru mengandung suatu penolakan terhadap perlunya media uniform, yang dipusatkan, mahal dan disertai profesionalisme tinggi.


Hari Komunikasi Sedunia

1.Penetapan Hari Komunikasi Sedunia diusulkan oleh Konsili Vatikan II sebagai suatu langkah praktis menuju pelaksanaan berbagai kemungkinan yang terkanding di dalam media. (Kaum Awam & Kerasulan Media, hlm. 34)

2.Hari Komunikasi Sosial Sedunia merupakan suatu kesempatan tiap tahun untuk merenungkan seberapa baik kita mempergunakan sarana-sarana komunikasi yang banyak tersedia itu, dalam menjalankan perutusan Gereja. (Kaum Awam & Kerasulan Media, hlm. 34)

3.Untuk memungkinkan perencanaan perayaan itu secara memadai, Vatikan sekarang menyajikan tema Hari Komunikasi Sedunia sekurang-kurangnya satu atau dua tahun lebih dahulu. (Kaum Awam & Kerasulan Media, hlm. 34)

4.Setiap orang yang dipercaya kepada Tuhan diundang untuk mempergunakan hari khusus setiap tahunnya untuk berdoa dan memikirkan masa depan serta persoalan-persoalan media (CP, 10)

[1] Judul ini diambil dari subbab dalam Buku “Kaum Awam dan Kerasulan Media”, Komisi KOMSOS KWI: 1987, hlm.7

No comments: