Selain merusak bangunan ibadat, gempa juga sempat mengoyak komunikasi antarumat di Paroki Baciro. Majalah Paroki "Genta" sebagai salah satu media komunikasi antarumat terancam tidak terbit. Seluruh alokasi dana paroki lebih difokuskan untuk korban gempa. Padahal, menurut Ketua Komsos Paroki Baciro AM Novianto, media "Genta" baru saja terbit untuk pertamakali pada Paskah 2006 setelah mengalami perjuangan tidak kalah hebat untuk menerbitkannya. Menurut Novi, umat Baciro sudah sangat berharap media ini mampu mengubah pola komunikasi menggereja mereka. Namun, gempa datang dan menghancurkan seluruh harapan mereka di tumpukan puing-puing bangunan.
Nah, justru dalam situasi darurat di mana komunikasi sedang amburadul atau tidak ada komunikasi sama sekali, kehadiran media menjadi penting. Entah sebagai portal informasi penanganan bencana, penyaluran bantuan, maupun penguatan iman dan harapan dari para korban gempa. Sebagai bentuk solidaritas dan sikap berbagi, Komsos MBK membangun jejaring dengan Komsos Baciro. Tujuannya, menghidupkan kembali "Genta" sebagai media penguat iman di kala bencana. Akhirnya, Komsos MBK mensupport diterbitkannya "Genta" baik dalam isi, layout, maupun cetak. "Genta" edisi pascabencana terbit 8 halaman dan dicetak 500 eksemplar. Komsos MBK berterimakasih juga pada Yohanes Pawe yang menjadi sukarelawan menanggung biaya cetak.
Jejaring Komsos ini juga kami lakukan dengan Paroki St. Helena Bekasi dan St. Ignatius Loyola Jl. Malang dengan rencana untuk studi bersama tentang Komsos. Komsos MBK senantiasa terbuka pada segala bentuk kerjasama.
Berikut nukilan surat dari Pastor Kepala Paroki Baciro Rm. G. Suprayitno Pr:
Berkah Dalem,
Sungguh besar karunia yang Tuhan berikan kepada kami, karena hingga saat ini kehidupan masih bisa kami nikmati. Kuasa Allah sungguh besar.
Atas nama umat di Paroki Baciro, saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas bantuan Anda untuk menerbitkan Genta edisi Juli 2006. Sungguh, tanpa bantuan yang tak ternilai ini, umat di Paroki Baciro mungkin tidak dapat berinteraksi lewat media cetak seperti yang sudah-sudah dilakukan.
Di tengah kehancuran seluruh kompleks bangunan dalam area Gereja Kristus Raja Baciro, kami bahu-membahu tetap mencoba ‘tegak berdiri’ bersama umat, dalam rangka mewujudkan Kerajaan Allah di muka bumi ini. Walaupun banyak kerugian dan kehilangan, namun kami coba untuk tetap tekun, tegar, setia dan berpengharapan kepada Tuhan Yesus Kristus Sang Juru Selamat.
Simpati yang datang merupakan wujud kehadiran Allah juga dalam bentuk yang lain. Kami merasakan bantuan-bantuan yang datang di Paroki Baciro sunguh membantu mempercepat pemulihan ‘luka’ kami karena gempa bumi pada 27 Mei 2006. Untuk itu, atas segala bantuan dan dukungan dalam bentuk apapun, hanya satu yang bisa kami ucapkan: TERIMA KASIH. Semoga Tuhan membalas segala budi baik Anda sekalian. Kami seluruh umat Paroki Baciro berusaha mendoakan Anda sekalian agar tetap bahagia dan sejahtera, karena Anda sekalian sekarang telah menjadi Saudara kami yang SEJATI!
Yogyakarta, 28 Juni 2006
Atas nama umat Paroki Baciro
Romo G. Suprayitno, Pr
Pastor Kepala